NCHAN

:)

Senin, 31 Desember 2012

Hmmm


Saat suhu udara mulai dingin oleh air conditioner atau AC saat itu lah aku mulai merasa aneh pada diriku terlebih bila sedang pembelajaran TIK di ruang lab computer yang ber AC itu. Aku merasa sesak nafas seketika dan batuk-batuk sampai terdengar bunyi yang aneh entahlah apa itu namanya. Teman-teman ku sempat bertanya “apa kau sakit asma?” oh tentu saja aku tak pernah mengidap penyakit itu. Aku merasa di ruang itu oksigennya tidak bagus dan terasa sangat pengap. Tapi kata teman-teman ku biasa saja tak ada yang aneh. Dulu saat aku kecil aku pernah sakit bronchitis itu kondisi terburukku saat itu. Setiap hari makan obat berbagai jenis. Pahit! Aku pikir tidak mungkin kan kalau sudah sembuh dari bronchitis akan kambuh lagi? Oh tidak mungkin rasanya aku sudah lama sekali sembuh total dari batuk itu. Keluar dari lab itu aku kembali baik-baik saja sedikit demi sedikit pernafasanku mulai normal. Tapi…saat aku tidur malam hari, jam dua belas malam aku selalu terbangun dengan batuk-batuk lagi parahnya kadang sulit untuk bernafas. Kadang aku sampai menagis karena tiap kali ambil nafas rasanya dadaku sangat sakit. Orang tuaku sampai terbangun. Aku juga heran kenapa selalu begini. Lalu aku coba konsultasikan dengan dokter. Aneh sekali dokter itu malah mengataiku aneh.. dia adalah dokter yang merawatku dulu ketika aku sakit. Katanya tidak ada yang namanya alergi pada lab computer . biasanya lab kimia itu bisa jadi alergi. Tapi kan ini bukan masalah itu tapi masalah udaranya. Lalu aku di kasih obat. Aku merasa paru-paru ku sekarang sedikit menurun. Tapi syukurlah sekarang aku tidak apa-apa.



Beberapa bulan lalu aku sempat merasakan yang namanya alat-alat bedah seperti pisau, gunting, dll oh itu sangat mengerikan. Seketika aku mengenakan baju serba hijau begitu pula orang-orang itu. Aku sempat melihat mereka mengenakan sarung tangan dan memakai masker dan salah seorang dari mereka memegang jarum suntik aku masih bisa melihat. Didalam ruang itu ada lima orang mereka memiliki tugas masing-masing yang bisa membantu sang dokter. Ketika lampu dinyalakan aku sempat berfikir apa kah ini akan baik-baik saja? Bagaimana kalau aku… ah apa-apaan aku ini berfikir yang tidak-tidak. Lalu aku berdo’a dalam hati, aku mengingat orang tuaku, semua keluargaku, teman-temanku yang selalu menyemangatiku dan… aku juga mengingatmu kakak, tak sadar aku menangis disitu lalu salah satu dari mereka menanyaiku “kenapa? Apa ada yang sakit?” aku hanya menjawab dengan gelengan kepala. Dengan begitu aku mengumpulkan sugesti positif untuk diriku. Persiapan mereka sudah selesai lalu orang yang memegang jarum suntik itu mengatakan basmalah lalu…cuusss seketika itu aku tidak bisa merasakan apa-apa.
Setelah semua itu terlewti aku langsung bertemu dengan orang tuaku di situ juga ada pak De dan bu De ku. Saat itu juga aku menangis sejadi-jadinya aku tak peduli di situ banyak orang aku benar-benar menangis kenceng banget. Aku sangat takut karena aku tak pernah mengalami hal seperti ini semua orang yang ada di situ berusaha mendiam kan ku. Ibuku lalu datang dan menyuruku untuk makan. Yah benar saja aku sangat lapar. Setelah itu aku langsung minum obat. Sehari aku bisa makan dua belas obat. Seminggu sekali aku harus cek ke rumah sakit. Teman-temanku tidak ada yang tau tentang hal ini karena beberapa bulan belakangan yang aku berlagak biasa biasa saja hingga saat itu Ayah ku datang ke menemui wali kelas ku dan menceritakan semuanya. Wali kelasku saat itu terlihat berkaca-kaca ingin menangis. Aku mendengar dari Ayah ku. Wali kelas bercerita pada teman-teman akan tetapi mereka tidak tau sepenuhnya. Saat masuk sekolah aku benar-benar merasa topengku hancur. Hingga saatnya aku bercerita pada sahabatku saja. Aku tidak mengatakan dengan benar pada mereka. Ketika aku pulang mas ku datang ke rumah dia menanyakan kabarku dan lagi-lagi aku menangis aku hanya bisa menjawab dengan anggukan kepala. Aku lihat mimik wajahnya begitu kawatir padaku. Dia menemaniku sampai malam, lalu dia di suruh pulang sama bu De.
 Alhamdulillah sekarang aku baik-baik saja dan aku bisa belajar dengan tenang, bisa belajar dengan tenang semoga tambah berprestasi lagi amiiinnn (^_^). Tidak seperti dulu lagi setiapa pelajaran aku sering melamun memikirkan hal itu. Jangan bertanya aku sakit apa karena aku tidak mau menjawabnya dan aku tidak mau menyebutnya lagi. Aku tidak mau membahasnya lagi.. saat aku menulis ini air mataku keluar lagi. Di saat menerima sesuatu dari Allah jangan protes tapi terimalah dengan lapang dada yakinlah Allah tidak akan menguji  di atas kemampuan kita. Lihatlah di bawahmu masih ada yang lebih perih dari dirimu tapi mereka tetap bersabar dan ikhlas menerimanya.
Tetap bersemangat! Terus belajar! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar