NCHAN

:)

Kamis, 24 Januari 2013

pertemuan singkat



Siang itu matahari sangat menyengat, di tengah lapangan ada beberapa orang gadis sedang bermain bola voli. Seseorang dari pinggir lapangan tengah mengamati salah satu gadis itu, dengaan keras ia berteriak memanggil salah satu gadis itu dengan isyarat orang itu melambaikan tangan agar yang di panggil menghampirinya.
“Hinata!” Orang itu meneriaki nama Hinata. Gadis itu berambut panjang berwarna ungu dengan bolamata yang indah berwarna lavender. Hinata menepi ke pinggir lapangan.
“Eh…Naruto Senpai” Orang itu bernama Naruto. Hinata memanggilnya dengan sebutan senpai karena memang Naruto kelas tiga sedangkan Hinata kelas satu. Itu wajar untuk menghormati orang yang lebih tua.
“Kau belum selesai? Aku mau mengajakmu  pulang bersama. Oh ya kau haus? Ini aku bawakan minuman untukmu”
“A-arigatou ne Senpai. Iya ini juga sudah selesai kok. Ayo kita pulang”
Hinata lebih memilih pulang duluan meninggalkan teman-temannya latihan. Kesempatan untuk pulang bersama Naruto benar-benar membuat hatinya senang. Semenjak Hinata masuk ke sekolah ini dia sudah mengagumi Senpainya itu. Yah semenjak itu.
Terlebih Hinata sekarang mengenal Naruto dengan akrab membuatnya lebih banyak mengobrol dengan Senpai yang ia kagumi itu.
Malam hari ketika Hinata sedang asik belajar tiba-tiba Hand phone yang ia taruh di meja bergetar. Ketika tau pengirim sms tersebut Naruto dia sangat senang dengan cepat ia balas sms itu.
“Hinata-chan sedang apa kau?”
“Aku sedang belajar Senpai”
“Hmm aku mengganggu ya?”
“Tidak kok Senpai. Memangnya kenapa?”
“Yang bener? Aku sedang bosan”
“Iya Senpai. Bosan kenapa?”
“Entahlah, oh ya Hinata besok temui aku di perpus ya?”
“Iya Senpai”
Begitulah akhir dari short message antara Senpai dan Kohai.
Keesokan harinya ketika jam istirahat, Hinata pergi ke perpus sekolah. Dia sedang menunggu Naruto.
“Hai Hinata-chan kau menunggu lama ya?”
“Enggak kok. Oh ya ada apa ya Senpai?”
“Aku hanya ingin berdua denganmu”
DEG!
“Ha? A-apa? De-denganku?”
“Hahaha becanda Hinata-chan. Kenapa kau jadi gugup begitu? wajah gugupmu itu sangat aneh sekali”
“O-oh be-begitu yah aaahh Senpai jangan begitu dong”
“Kau lucu sekali”
Dalam hati Hinata kaget, senang dan kecewa menyesal rasanya beberapa detik yang lalu ia sempat mengharapkan kebahagiaan.
“Aku mau mengajakmu ke toko buku, kemarin aku coba-coba browsing eh ada komik terbaru dan ceritanya sangat menarik”
1 detik…
2 detik…
3 detik…
“Hinata-chan”
“E-eh i-iya ada apa Senpai?”
“Sia-sia aku tadi bicara lebar”
“Gomenne Senpai…tadi kau bicara apa?”
“Aku ingin mengajakmu ke toko buku. Mau tidak?”
“Ha? Ngapain Senpai?”
“Hah Hinata ya mau beli buku lah”
“Iya Senpai aku mau”
Skip time
*Di toko buku*
“Nah ini Hinata, komik terbaru yang aku ceritakan tadi”
“Wah iya gambar depannya juga bagus ya?”
“Kau mau beli tidak?”
“Hmm sepertinya menarik aku mau beli Senpai”
“Bagaimana kalau kau beli yang volume satu aku beli yang volume dua. Nanti bisa tukeran kan?”
“Senpai saja yang beli nanti aku yang pinjem”
“Curang kau. Yasudah kalau tidak mau”
“Iya Senpai aku mau beli kok”
Ketika asik becanda dengan Hinata, Naruto melihat seseorang yang ia kenal. Seorang gadis berambut merah muda sedang berjalan mencari buku, gadis itu berjalan dengan seorang laki-laki berambut spike dengan warna biru gelap penampilannya cukup rapi terlihat cool. Sakura nama gadis itu, ia adalah mantan kekasih Naruto. Sedangkan yang berjalan di samping Sakura adalah pacarnya yang bernama Sasuke. Sasuke dan Naruto tidak saling mengenal dan tidak tau menau hubungan antara Sakura dan Naruto dulu hingga sekarang.
Sakura tampak mengenali sosok rambut kuning itu. Ia sedikit melirik kearah Naruto yang sedang bersama dengan Hinata waktu itu. Sakura tampak acuh kepada Naruto malah ia dengan asik menggandeng tangan Sasuke sangat erat. Melihat pemandangan tak sedap itu entah Naruto masih cinta atau apa ia merasakan sesak, tubuhnya tersa panas ia tidak mau kalah dengan sigap ia menggandeng tangan Hinata seolah Hinata adalah pacarnya melihat sikap Naruto yang berubah seperti itu Hinata sangat kaget, bingung dan merasah aneh dengan segera Naruto mengajak Hinata ke kasir untuk membayar buku lalu cepat-cepat pergi dari tempat terkutuk itu.
“Senpai”
“….”
“Senpai!”
“Ah! Iya ada apa Hinata-chan?”
“Ke-kenapa tadi sikapmu sangat aneh sekali?”
“Oh  Tadi ada seorang laki-laki yang mencurigakan. Dia mengamatimu terus, aku takut orang itu mau macam-macam denganmu, makanya aku tadi menggandeng tanganmu”
“Hemm…begitu ya aku tadi tidak melihat siapa-siapa” dalam hati Hinata sangat senang dengan kejadian tadi.
“Kau tadi sedang asik dengan komik itu makanya kau tidak tau”
*keesokan harinya*
Di sekolah Naruto mengikuti ekstrakulikuler kesenian di bidang music di situ Naruto tergabung dalam grup band yang dipimpin oleh Shikamaru guitars, Gaara vocalist, Neji bassist dan Naruto drummer mulai sekarang grup mereka tambah anggota baru di bagian keyboard yaitu Hinata. Apa lagi alasan dia masuk ekstrakulikuler music selain dia sangat suka dengan music? Naruto lah alasannya. Dia benar-benar mengaguminya, kemanapun Naruto pergi dia selalu membuntutinya seperti detektiv saja. Dia selalu ingin tau apapun tentang naruto. Tetapi seiring berjalannya waktu rasa kagum itu berubah menjadi rasa suka dalam arti lebih yaitu…
“Sumimasen Gaara-nii, Naruto-senpai kemana ya?”
“Dia pulang gak ikut latihan”
“Pulang? Ada apa? Jadi kita hari ini gak latihan dong?”
“Iya dia pulang, katanya tadi ada sedikit masalah. Hari ini kita tetap latihan, posisi drummer hari ini di gantikan oleh Chouji”
“Begitu yah”
“Ayo semuanya kita siap-siap kita akan segera berlatih” teriak Shikamaru.
“Yosh! Aku siap!” teriak chouji.
“Hinata kau tidak apa-apa?” tanya Neji.
“Iya tidak apa-apa kok”
“Sepertinya tidak ada Naruto kau tidak semangat seperti biasanya”
“Ah! Tidak kok”
‘Naruto-senpai tumben hari ini tidak sms, tadi aku cari juga tidak ada. Sekarang tidak latihan aku pikir aku akan menemukannya di sini ternyata dia pulang’ pikirnya dalam hati.
.
.
.
Malam hari ini akan terasa dingin karena hujan, seperti biasa Hinata sedang belajar tetapi kali ini dia benar-benar gelisah pikirannya dari tadi tidak konsen karena apa lagi kalau tidak memikirkan Senpainya itu. Kemanakah Senpainya tadi? Dia sangat  cemas bahkan smsnya pun tidak dibalas. Tidak mau berfikiran negative terhadap Senpainya Hinata kembali untuk focus belajar. Mungkin Senpainya sedang sibuk dan tak mau dinganggu. Atau mungkin sinyal hari ini jelek karena hujan.
Masih teringat kejadian di toko buku kemarin hati Naruto benar-benar seperti tersayat entah karena apa hari ini benar-benar suram bagi Naruto tentunya hatinya seperti beku, dingin tersiram air hujan. Naruto masih ingat wajah cantik berambut merah muda itu yang dulu mengisi hari-harinya dengan cinta. Tapi semenjak mengenal Sasuke, Sakura berpaling dan lebih memilih Sasuke. Bukankah itu sangat menyakitkan?
Skip time
Di sekolah tempat Naruto dan Hinata bertemu yaitu perpustakaan sekolah.
“Senpai!”
“Hinata. Ada apa?”
“Kemarin kau kemana Senpai? Aku cari-cari tidak ada”
“Hahaha kau mengkhawatirkan aku ya Hinata?”
“Aa? Ng..i-iya Senpai kau juga tak membalas smsku”
“Hinata, wajahmu merah? Kau sakit?”
“Ti-tidak Senpai aku sehat kok”
“Tapi kau terlihat kawaii”
“Senpai! Jangan menggodaku huh!”
“Hahaha ini ciyus loh Hinata” (?)
“Ah sudahlah Senpai. Oh ya kenapa kau tak membalas smsku?”
“Oh itu ya..hmm aku tidak punya pulsa”
“Sudah aku duga begitu dasar Senpai”
“Ke kantin yuk, masih ada waktu sepuluh menit”
“Traktir ya Senpai hehe”
“Eh…enak saja kau Hinata”
“Huh…Senpai pelit”
Begitulah keseharian Naruto dan Hinata di sekolah, selalu diwarnai canda, tawa tak lupa kebiasaan Naruto yang jail dan suka menggoda. Hingga saat Naruto lulus dari sekolah sedangkan Hinata masih kelas dua. Bagi Hinata sekolah ini terasa sepi tanpa ada Senpainya itu apa lagi hatinya… selama ini Naruto mungkin tak mengetahui tentang perasaan Hinata. Bagaimanakah dengan Hinata sendiri? Tentu saja Hinata lebih memilih untuk diam, Hinata selalu bingung akan perasaannya dia takut dia tak pernah merasakan ini sebelumnnya, menurutnya lebih baik dia diam dan tak mengatakan apa-apa. terkadang terasa sakit tapi dia hanya bisa bilang ‘aku baik baik saja’
“Senapi”
“Hm?”
“Sebentar lagi kau lulus”
“Iya tak terasa ya”
“Aku bakal ngak ketemu lagi sama senpai”
“Hahaha pasti kau kangen padaku”
“Itu sudah pasti senpai. Senpai setelah lulus akan kemana?”
“Mungkin aku akan kuliah di jurusan musik”
“Hmm senpai jangan lupakan aku yah. Jangan lupa kasih kabar”
“Aduh Hinata kamu ini seperti mau kemana saja. Tenang saja aku akan sering menghubungimu”
“Janji yah?”
“Iya. Kau seperti kekasihku saja”
.
.
Grup band yang dulu di pimpin oleh Shikamaru telah bubar karena para personilnya meneruskan kuliah masing masing begitu juga dengan Naruto, dia mengambil jurusan music di kampusnya bersama dengan Gaara. Terpaksa Hinata ikut out dari band dan keluar dari ekstrakulikuler.
Hinata POV
Semenjak Naruto Senpai lulus dari sekolah ini semuanya berubah. Dia jarang menghubungiku, aku semakin sulit bertemu dengannya. Aku tau dia sekarang pasti sangat sibuk aku tak tau lagi apa dia masih memikirkan aku atau tidak tapi selama ini aku terus memikirkanmu Senpai. Apa Senpai baik-baik saja di sana? Sudah hampir setahun ini aku tak pernah bertemu dengannya.
cerita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar