ini hanya Fanfic (^_^)
Setiap orang memiliki ruang yang bernama cinta dalam hidup, ruang itu bisa bikin relax dan nyaman. Dindingnya penuh warna, tata ruang akan terlihat bagus atau tidak itu tergantung pemilik ruang tersebut.
Waktu
itu aku masih duduk di kelas tiga sekolah menengah pertama. Aku mempunyai
seorang sahabat laki-laki sebut saja ia Bulan. Saat itu aku sangat senang
sekali bisa mengenalnya dari seorang sahabat perempuanku. Karena saat itulah
aku mempunyai sahabat laki-laki. Tapi kita hanya mengenal lewat short message
saja, yah kita tak pernah bertemu secara langsung. Dekat memang tapi kita tak
pernah bertemu, lihat saja bumi dan bulan dekat kan? Tapi tetap ada jarak
diantara mereka. Walau begitu hubungan kami sangat baik saja setiap hari. Si
Bulan memiliki saudara di Bumi setiap setahun sekali si Bulan selalu datang ke
Bumi untuk bersilaturahmi, nah saudara Si Bulan itu adalah teman sekelasku,
bisa di bilang teman sekelasku itu adalah adiknya si Bulan. Aku sangat kaget
sekali. Setiap hari selalu saling mengirim pesan dengannya, bercanda, bercerita
keseharian, curhat soal pelajaran, semua sangat indah deh sampai kita lulus dan
masuk ke jenjang SMA betapa senangnya kita sama-sama di terima di SMA favorite
kita selalu ingin jadi yang terbaik bisa di bilang kita adalah rival. Betapa
senangnya aku bisa bersahabat denganmu, kau sangat berbeda dengan cowok-cowok
kebanyakan. Walaupun waktu itu aku sangat cuek dan jutek padamu tapi tetap saja
kau selalu mengirimkan pesan padaku yang bernada ketidak jelasan, dulu aku
sangat cuek pada siapapun. Satu tahun mengenalmu sepertinya aku sedikit
berubah. Pada saat kelas dua sekolah menengah akhir aku benar-benar menjadi anak yang over
keceriaan, oh kenapa bisa begitu? Entahlah. Bagaimana hubunganku dengan Bulan? Sesungguhnya
tidak ada apa-apa seperti biasanya. Saat Bulan berkunjung kembali ke Bumi,
kerumah si Perm`ta(permata adalah teman kelasku) si Bulan mengirimkan pesan
padaku. “Bisakah kau datang ke rumah Permata?” DEG!! Dia memintaku datang ke
situ bahkan si Permata temanku itu juga mengirimkan pesan untuk aku datang ke
rumahnya. Dengan berbagai macam alasan aku katakana aku tidak bisa. Aku tolak
dengan baik-baik. Maaf aku tak bisa menemui mu bukan karena aku sombong atau
apa tapi… aku tak bisa bertemu dengan sembarang orang yang belum secara jelas
aku kenal terlebih kau seorang laki-laki. Yah meskipun kau saudara temanku
sendiri. Aku yakin kau orang baik kok. Tapi maaf waktu itu aku tak bisa. Akhir-akhir
ini aku merasa aneh padamu aku merasa ada feeling tidak enak. Lupakan mungkin hanya
perasaan ku saja. Tak terasa sudah tiga tahun kita bersahabat hingga saat itu
kelas dua semester dua.
Pada
waktu itu aku sedang berjalan-jalan di dunia fantasi yang kata orang sangat
menyenangkan itu. saat itu aku melihat seorang laki-laki lalu tiba-tiba saja
aku mengenalnya? Sebut saja Bintang. Apa yang membuatku kesini apa yang
membuatku mengenalnya aku juga tak tau. Di situlah aku menemukan bintang. Bagaimana
dengan bulan? Seperti biasa kita ngobrol hal yang aneh dan absurd aku dan bulan
baik-baik saja. Lalu aku dan bintang…bersama. Siapakah Bintang? Bintang itu
akan terlihat sangat jelas jika malam hari tiba, dia akan bersinar dan berkelap
kelip jika bumi mulai petang. Bintang itu terlihat sangat indah, dia memiliki
cahayanya sendiri, dia sangat bercahaya walaupun cahayanya tidak sampai ke bumi
lihatlah jarak antara bumi dan bintang. Bahkan ilmuan terhebatpun tidak bisa
menjangkau bintang itu kan? Tapi walaupun begitu bumi masih bisa melihatnya
walau tampak sangat kecil dan jauh. Aku mulai kagum dengan bintang itu. malam
hari nanti lihatlah bintang di langit dengan mata telanjang apa kau bisa
melihatnya? Yang hanya seperti titik tapi sangat besar sesungguhnya. Hingga
sampai saat inipun aku masih… suka melihat bintang pada malam hari. Malam itu
tiba-tiba bulan berkata padaku “daisuki desu” DEG! Apa? Becanda kau. Lalu
besoknya “aishiteru” JLEB! Pasti becanda lagi deh. Besoknya lagi “aku serius!”
#speechless aku tidak bisa mengatakan
apa-apa. Saat itu aku seperti di hadapkan pada sebuah pilihan yah… aku tak tau
selama ini bulan ternyata…. Tapi kenapa? Kau itu kan sahabatku yang paling aku
sayangi. Kau tau aku tak pernah punya sahabat seperti dirimu! Aku tak mau ada
perubahan apapun! Tiap hari dia selalu mengatakan itu tak ada jerahnya. tapi
bagaimana dengan bintang? Aku… aku… sayang sekali dengannya. Aku juga sayang
sama bulan tapi hanya sebatas sahabat terbaikku yang pernah aku punya. Aku
memilih bintang. Berbagai kata ku ucapkan agar dia bulan bisa mengerti hingga
hari itu penuh dengan percekcokan yang tak pernah kuduga. Aku tetap bersabar
menghadapi bulan hingga dia mengatakan yang benar-benar membuatku sakit hati. Tega
sekali kau. Mulai saat itu aku dan bulan tidak saling menyapa. Aku ingin
mengatakan ini pada bintang tapi sepertinya percuma. Aku sangat suram, lalu aku
cerita pada seseorang sebut saja dia Cantik. Cantik adalah seorang yang cantik, lembut, pengertian dan juga sabar. Semua
ku ceritakan padanya. Hatiku benar-benar sedikit lega. Beberapa bulan berlalu
bulan mulai menyapaku lagi di hari yang baik itu dia minta maaf, aku juga
begitu. Lalu kita berkomunikasi lagi tapi sangat aneh tidak seperti dulu lagi
kita tak lagi bercanda, mengirim pesan juga jika ada perlu atau sekedar
menanyakan kabar. Lalu bagaimana dengan si bintang. Aku tak tau harus
mengatakan apa. Selama ini aku tau dia jika sedang bicara karena kadang-kadang
time line itu membawa banyak kabar, kadang kabar baik, kabar buruk dll kalau
kabar baik itu lewat Alhamdulillah… tapi jika kabar buruk datang speechless. Tidak
apa-apa mungkin besok akan menjadi lebih baik. Aku tak pernah mempermasalahkan
hal itu kalau membuatmu nyaman. Tapi kadang-kadang hatiku merasa seperti bulu
kaki yang di cabut, bagaimana itu rasanya? Aku tak pernah mencabut bulu kakiku.
Aku merasa kecewa, aku merasa di bohongi. Semua emosi dengan sangat baik ku
jaga, agar lisanku tetap terjaga baik padamu. Yah mungkin aku memang tidak di
hatimu tapi setidaknya mungkin di pikiranmu atau di memorimu. tapi kalau kau
menghapus ku dari pikiranmu, dari memorimu tidak apa yang penting kau masih
baik-baik saja di pikiranku dan di memoriku. Aku tak pernah berfikir kalau kau
adalah orang jahat kau baik kok. Aku tak pernah melihatmu dari sudut pandang
apapun. Tapi aku lihat dari kebaikanmu itu sudah membuatku lega, karena selama ini
orang-orang yang dekat di sekitarku selalu berbuat jahat padaku. Bintang,
tetaplah bersinar di langit yang tinggi aku akan selalu melihatmu dari bawah
bumi ini. bintang memang terlihat kecil dari bumi tapi besar arti sesungguhnya.
Bintang memang tidak bisa melihatku karena aku sangat kecil dan tak berarti
apa-apa bagi bintang. Yah…begitulah bulan sekarang juga sedikit bergeser dari
orbitnya, menjauhi bumi sedikit, jika malam hari sinar bulan juga tak seterang
dulu dan tak banyak bintang berkelap-kelip seperti dulu. Bumi hanya bersinar
terang jika waktu matahari meneranginya, jika matahari kembali ke tempatnya
bumi akan mengalami malam yang dingin dan beku. Tapi bumi masih ber-rotasi
seperti biasanya, dimana bumi itu akan berputar selama dua puluh empat jam
untuk menggantikan hari.
Di akhir 2012, semoga tahun
ini aku bisa mengambil pelajaran yang sudah-sudah dan semoga di tahun
berikutnya akan banyak berkah dan akan menjadi lebih baik dari tahun ini. amin.
Sebelum 2012 berakhir aku ucapkan よいおとしをおむかえください!
Setelah tiba tahun 2013 aku ucapkan しんねんあけましておめでとうございます!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar