NCHAN

:)

Senin, 31 Desember 2012

Planet


ini hanya Fanfic (^_^)

Setiap orang memiliki ruang yang bernama cinta dalam hidup, ruang itu bisa bikin relax dan nyaman. Dindingnya penuh warna, tata ruang akan terlihat bagus atau tidak itu tergantung pemilik ruang tersebut.

Waktu itu aku masih duduk di kelas tiga sekolah menengah pertama. Aku mempunyai seorang sahabat laki-laki sebut saja ia Bulan. Saat itu aku sangat senang sekali bisa mengenalnya dari seorang sahabat perempuanku. Karena saat itulah aku mempunyai sahabat laki-laki. Tapi kita hanya mengenal lewat short message saja, yah kita tak pernah bertemu secara langsung. Dekat memang tapi kita tak pernah bertemu, lihat saja bumi dan bulan dekat kan? Tapi tetap ada jarak diantara mereka. Walau begitu hubungan kami sangat baik saja setiap hari. Si Bulan memiliki saudara di Bumi setiap setahun sekali si Bulan selalu datang ke Bumi untuk bersilaturahmi, nah saudara Si Bulan itu adalah teman sekelasku, bisa di bilang teman sekelasku itu adalah adiknya si Bulan. Aku sangat kaget sekali. Setiap hari selalu saling mengirim pesan dengannya, bercanda, bercerita keseharian, curhat soal pelajaran, semua sangat indah deh sampai kita lulus dan masuk ke jenjang SMA betapa senangnya kita sama-sama di terima di SMA favorite kita selalu ingin jadi yang terbaik bisa di bilang kita adalah rival. Betapa senangnya aku bisa bersahabat denganmu, kau sangat berbeda dengan cowok-cowok kebanyakan. Walaupun waktu itu aku sangat cuek dan jutek padamu tapi tetap saja kau selalu mengirimkan pesan padaku yang bernada ketidak jelasan, dulu aku sangat cuek pada siapapun. Satu tahun mengenalmu sepertinya aku sedikit berubah. Pada saat kelas dua sekolah menengah akhir  aku benar-benar menjadi anak yang over keceriaan, oh kenapa bisa begitu? Entahlah. Bagaimana hubunganku dengan Bulan? Sesungguhnya tidak ada apa-apa seperti biasanya. Saat Bulan berkunjung kembali ke Bumi, kerumah si Perm`ta(permata adalah teman kelasku) si Bulan mengirimkan pesan padaku. “Bisakah kau datang ke rumah Permata?” DEG!! Dia memintaku datang ke situ bahkan si Permata temanku itu juga mengirimkan pesan untuk aku datang ke rumahnya. Dengan berbagai macam alasan aku katakana aku tidak bisa. Aku tolak dengan baik-baik. Maaf aku tak bisa menemui mu bukan karena aku sombong atau apa tapi… aku tak bisa bertemu dengan sembarang orang yang belum secara jelas aku kenal terlebih kau seorang laki-laki. Yah meskipun kau saudara temanku sendiri. Aku yakin kau orang baik kok. Tapi maaf waktu itu aku tak bisa. Akhir-akhir ini aku merasa aneh padamu aku merasa ada feeling tidak enak. Lupakan mungkin hanya perasaan ku saja. Tak terasa sudah tiga tahun kita bersahabat hingga saat itu kelas dua semester dua.
Pada waktu itu aku sedang berjalan-jalan di dunia fantasi yang kata orang sangat menyenangkan itu. saat itu aku melihat seorang laki-laki lalu tiba-tiba saja aku mengenalnya? Sebut saja Bintang. Apa yang membuatku kesini apa yang membuatku mengenalnya aku juga tak tau. Di situlah aku menemukan bintang. Bagaimana dengan bulan? Seperti biasa kita ngobrol hal yang aneh dan absurd aku dan bulan baik-baik saja. Lalu aku dan bintang…bersama. Siapakah Bintang? Bintang itu akan terlihat sangat jelas jika malam hari tiba, dia akan bersinar dan berkelap kelip jika bumi mulai petang. Bintang itu terlihat sangat indah, dia memiliki cahayanya sendiri, dia sangat bercahaya walaupun cahayanya tidak sampai ke bumi lihatlah jarak antara bumi dan bintang. Bahkan ilmuan terhebatpun tidak bisa menjangkau bintang itu kan? Tapi walaupun begitu bumi masih bisa melihatnya walau tampak sangat kecil dan jauh. Aku mulai kagum dengan bintang itu. malam hari nanti lihatlah bintang di langit dengan mata telanjang apa kau bisa melihatnya? Yang hanya seperti titik tapi sangat besar sesungguhnya. Hingga sampai saat inipun aku masih… suka melihat bintang pada malam hari. Malam itu tiba-tiba bulan berkata padaku “daisuki desu” DEG! Apa? Becanda kau. Lalu besoknya “aishiteru” JLEB! Pasti becanda lagi deh. Besoknya lagi “aku serius!” #speechless  aku tidak bisa mengatakan apa-apa. Saat itu aku seperti di hadapkan pada sebuah pilihan yah… aku tak tau selama ini bulan ternyata…. Tapi kenapa? Kau itu kan sahabatku yang paling aku sayangi. Kau tau aku tak pernah punya sahabat seperti dirimu! Aku tak mau ada perubahan apapun! Tiap hari dia selalu mengatakan itu tak ada jerahnya. tapi bagaimana dengan bintang? Aku… aku… sayang sekali dengannya. Aku juga sayang sama bulan tapi hanya sebatas sahabat terbaikku yang pernah aku punya. Aku memilih bintang. Berbagai kata ku ucapkan agar dia bulan bisa mengerti hingga hari itu penuh dengan percekcokan yang tak pernah kuduga. Aku tetap bersabar menghadapi bulan hingga dia mengatakan yang benar-benar membuatku sakit hati. Tega sekali kau. Mulai saat itu aku dan bulan tidak saling menyapa. Aku ingin mengatakan ini pada bintang tapi sepertinya percuma. Aku sangat suram, lalu aku cerita pada seseorang sebut saja dia Cantik. Cantik adalah seorang  yang  cantik, lembut, pengertian dan juga sabar. Semua ku ceritakan padanya. Hatiku benar-benar sedikit lega. Beberapa bulan berlalu bulan mulai menyapaku lagi di hari yang baik itu dia minta maaf, aku juga begitu. Lalu kita berkomunikasi lagi tapi sangat aneh tidak seperti dulu lagi kita tak lagi bercanda, mengirim pesan juga jika ada perlu atau sekedar menanyakan kabar. Lalu bagaimana dengan si bintang. Aku tak tau harus mengatakan apa. Selama ini aku tau dia jika sedang bicara karena kadang-kadang time line itu membawa banyak kabar, kadang kabar baik, kabar buruk dll kalau kabar baik itu lewat Alhamdulillah… tapi jika kabar buruk datang speechless. Tidak apa-apa mungkin besok akan menjadi lebih baik. Aku tak pernah mempermasalahkan hal itu kalau membuatmu nyaman. Tapi kadang-kadang hatiku merasa seperti bulu kaki yang di cabut, bagaimana itu rasanya? Aku tak pernah mencabut bulu kakiku. Aku merasa kecewa, aku merasa di bohongi. Semua emosi dengan sangat baik ku jaga, agar lisanku tetap terjaga baik padamu. Yah mungkin aku memang tidak di hatimu tapi setidaknya mungkin di pikiranmu atau di memorimu. tapi kalau kau menghapus ku dari pikiranmu, dari memorimu tidak apa yang penting kau masih baik-baik saja di pikiranku dan di memoriku. Aku tak pernah berfikir kalau kau adalah orang jahat kau baik kok. Aku tak pernah melihatmu dari sudut pandang apapun. Tapi aku lihat dari kebaikanmu itu sudah membuatku lega, karena selama ini orang-orang yang dekat di sekitarku selalu berbuat jahat padaku. Bintang, tetaplah bersinar di langit yang tinggi aku akan selalu melihatmu dari bawah bumi ini. bintang memang terlihat kecil dari bumi tapi besar arti sesungguhnya. Bintang memang tidak bisa melihatku karena aku sangat kecil dan tak berarti apa-apa bagi bintang. Yah…begitulah bulan sekarang juga sedikit bergeser dari orbitnya, menjauhi bumi sedikit, jika malam hari sinar bulan juga tak seterang dulu dan tak banyak bintang berkelap-kelip seperti dulu. Bumi hanya bersinar terang jika waktu matahari meneranginya, jika matahari kembali ke tempatnya bumi akan mengalami malam yang dingin dan beku. Tapi bumi masih ber-rotasi seperti biasanya, dimana bumi itu akan berputar selama dua puluh empat jam untuk menggantikan hari.

Di akhir 2012, semoga tahun ini aku bisa mengambil pelajaran yang sudah-sudah dan semoga di tahun berikutnya akan banyak berkah dan akan menjadi lebih baik dari tahun ini. amin.
Sebelum 2012 berakhir aku ucapkan よいおとしをおむかえください!
Setelah tiba tahun 2013 aku ucapkan しんねんあけましておめでとうございます!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar