-->
Fanfic
by Amechans
Fandom
Naruto
Pair
Sasuke and Sakura
Rating
T
Dulu aku sangat penasaran dengan salah satu ruang itu. ruang
itu selalu saja tertutup rapat dan kunci itu di bawah oleh Mama. Entah kenapa
jika aku menanyakan perihal ruang itu Mama selalu bilang. “pokoknya kamu jangan
memasuki ruang itu mengerti?” tiap melewati pintu ruang itu aku hanya bisa
memandangi lalu sedikit penasaran aku menempelkan telingaku ke bagian pintu ber
cat coklat itu. tidak terdengar apapun lalu aku melihat dari lubang kunci itu,
gelap. “Sakura! Mama kan sudah peringatkan jangan dekat-dekat dengan ruang itu ”
oh tidak aksiku ini di ketahui oleh mama. Hmmm sebenarnya ada apa sih dengan
ruang itu? aku sangat penasaran. Suatu hari aku sedang santai dengan mama di
teras rumah, lalu aku tanyakan lagi tentang ruang aneh itu. “Ma kenapa mama
selalu melarang ku untuk membuka ruang itu?” “Sakura, sebaiknya kau belajar
saja sana” “Mama sebenarnya ada apa dengan ruang itu? kenapa aku tidak boleh
masuk?” “Nanti kalau kamu sudah Mama ijinkan pasti kamu akan tau isinya” “tapi
kapan ma?” “Kalat kamu sudah besar, siap, dan membuat mama bangga. Nah sekarang
anak mama yang cantik belajar dulu yah” sambil menepok pipiku dengan lembut
mama pergi begitu saja meninggalkanku dengan tanda tanya besar. Di kamar aku
berfikir sebenarnya apa yang mama maksud? Padahal itu hanya ruang biasa saja
mungkin, hmm apa itu kamar bekas? Atau jangan-jangan di ruang itu berhantu? Err
menakutkan sekali. Aahh sudahlah ngapain aku memikirkan ruang aneh itu.
Sore itu aku sedang menyapu
halaman rumah lalu aku pergi kesamping rumah, aku melihat jendela ruang itu
yang tertutup rapat dan aku berniat melihat apa yang ada di dalam. Ah sama saja
tidak terlihat apa-apa tak ada cela apapun yang bisa ku gunakan untuk melihat. Tertutup
tirai dengan rapat. “Apa yang kau lakukan di sini Sakura?” oh tidak itu suara
mama. “Eh mama… itu..Sakura sedang membersihkan jendela ini ma..” “Hmm? Membersihkan
jendela dengan sapu lidi itu?” ah aku tidak bisa berkata apa-apa. Selalu saja ketahuan
mama. “Sakura…sudah mama peringatkan jangan dekat-dekat dengan ruang itu.
sekarang kamu mandi sana. Dan juga jangan lupa belajar, jangan bandel!” “I-Iya..ma”
Heran
sekali tiap kali ada niat untuk melihat ruang itu aku selalu ketahuan mama. Kenapa ya mama benar-benar
menjagaku dari ruang itu. ya sudahlah aku menyerah saja lagi pula ngapain di
bikin ribet sama ruang itu.
Beberapa tahun berlalu aku tak lagi memikirkan ruang itu.
setiap tahun mama selalu bangga padaku karena setiap lembar nilai sekolahku
selalu membuatnya senang. Tapi mama tak cepat puas begitu saja. Mama selalu
menyuruhku terus belajar belajar dan belajar. Aku selalu mengikuti apa kata
mama semuanya aku ikuti. Hingga suatu hari aku berfikir aku ini seperti robot. Tiap
kali ada temanku ingin mengajakku pergi mama selalu bilang tak ada gunanya kau
menghabiskan waktu di luar tanpa belajar. Tapi ini kan hari libur? Lebih baik
kau istirahat di rumah! Oke. Temanku hanya di lingkungan sekolah saja. Saat ini
hari libur semester satu setelah pembagian raport seperti biasa mama menyuruhku
belajar lagi. Padahal kalau di bandingkan dengan raport waktu itu nilai ku naik
cukup baik dan stabil huh membosankan sekali. Aku selalu saja di rumah sendiri
seperti ini. tiba-tiba aku terfikir lagi mengenai ruang itu. aku benar-benar
ingin bebas sedikit. Aku ingin menghirup udara segar.
Sekarang mama tidak ada di rumah aku ingin sekali membukanya,
lalu aku cari kunci untuk membuka ruang itu, pasti di sembunyikan mama di suatu
tempat. Sekarng aku memasuki kamar mama dengan mengendap-enadap seperti maling.
Beberapa menit kemudian aku berhasil mendapatkan kunci itu. setelah tiba di
depan pintu klasik berwarna coklat itu jantungku berdegup kencang sekali. Aku
masukkan kunci itu ke dalam lubang aku putar dua kali. Sekarang aku benar-benar
deg-degan aku takut tiba-tiba ada hantu yang muncul. Dengan rasa penasaran yang
tinggi aku memberanikan diri membuka pintu itu hingga terdengar bunyi khas dari
pintu yang terbuka perlahan aku masuk ke dalamnya dan…
Ternyata di dalamnya tidak ada apa-apa hanya sebuah ruang
kosong dengan tembok yang berwarna putih bersih dan lampu putih yang menyala. Ini
konyol sekali hanya ruang seperti ini saja mama melarangku masuk kedalamnya dan
ruang ini terkunci bertahun-tahun kan? Tapi kenapa ruang ini sangat bersih
walaupun di dalamnya tidak ada apa-apa. Aneh sekali.
“Hey sedang apa kau di sini?” DEG! Suara siapa itu? tidak itu
bukan suara mama. Di sini tidak ada siapa-siapa kecuali aku. Jangan-jangan itu
suara….”ADA HANTU!!!”
“Hey…aku bukan hantu tau” lagi lagi suara itu kenapa tidak
berwujud? Hei siapa kau kalau berani tunjukkan wujudmu!
“Hmm baiklah” tiba-tiba ada sinar putih yang sangat
menyilaukan dari langit-langit ruang itu aku takut, apa yang terjadi ternyata
ruang ini berhantu. Aku mau keluar! Aku ingin pergi dari sini! Aneh aneh sekali
pintunya menghilang. “mama! Mama! Tolong aku” aku tak bisa melihat apa-apa
cahaya itu terlalu silau dengan terpaksa aku menutup mataku sambil menagis dan
tiba-tiba ada yang menepuk bahuku lalu ku buka mataku. Aku kaget sekali.
“Si-siapa kau? Dan aku..aku.. dimana ini? bukannya tadi aku
di ruang itu dan aku..” “Sssstttt kau bisa diam tidak? Kau berisik sekali” kata
orang itu. akupun diam. “Jadi perkenalkan namaku Sasuke. Lalu kau sendiri
siapa?” tanya orang aneh itu. “Namaku Sakura. Lalu kita sekarang dimana?” “Kita
sedang di taman. Apa kau tak lihat sekitar hah? Dasar orang aneh kau” “Aku tau
itu, maksudku aku tadi kan sedang di ruang itu lalu tiba-tiba ada suara dan ada
cahaya dan…ah aku bingung sekali menjelaskannya. Dan kau ini berasal dari mana?”
“Oh aku juga tidak tau itu. dari pada memikirkan hal itu bagaimana kalau kita
jalan-jalan?” “Hmm baiklah tapi sebenarnya ini dunia apa ya?” “Sudah jangan
pedulikan mungkin kita sedang tersesat di suatu tempat yang bernama dunia asing”
Lalu kita berkeliling berdua rasanya sangat menyenangkan kita jadi saling
mengenal. Aku jadi tak memikirkan tentang larangan mama. Sudah berapa lama aku
di sini? itu terasa sangat lama sekali aku bercerita banyak mengenai duniaku
begitu juga dengan Sasuke ternyata dunia kita tak jauh berbeda dengan dunianya Sasuke.
Aku jadi semakin dekat dengan Sasuke setiap hari selalu bersamanya. Baru kali
ini aku mengobrol dengan orang dengan begitu gembiranya.
“Sasukei…kau tidak, selama aku ada di duniaku aku tak pernah
mengenal orang sepertimu. Aku juga tak pernah mengobrol panjang lebar seperti
ini. aku juga tak pernah bicara sama laki-laki. Tapi sejak pertama aku bicara
padamu aku merasa sangat senang. Meskipun kau itu sedikit menyebalkan”
“Benarkah? Aku juga begitu aku jarang sekali bicara sama
perempuan. Apa lagi sepertimu yang berisik”
“Tuh kan kau itu memang nyebalkan tau huh!” “Jangan cemberut
gitu tambah kelihatan jelek. Tapi memang kau jelek sih” “Ah!! Sasuke!! awas kau
yah aku akan memukul kepalamu!” “Coba saja kalau bisa” lalu aku dan Sasuke lari
kejar-kejaran seperti film india gitu. Dia sangat menyebalkan tapi kadang dia
itu lucu juga sih. Tanpa ku sadari aku mulai menyukainya. Aku selalu senang
berada di sampingnya. Tak ku sangka aku cukup lama tersesat di dunia aneh ini.
suatu hari aku ingin menanyakan suatu hal.
“Sasuke…sebenarnya apa yang kau pikirkan tentang aku?” tanyaku
kawatir.
“Apa
yang ku pikirkan tentangmu? Kau itu aneh” sambil tertawa-tawa dia menjawab
dengan jawaban khasnya. “Jadi begitu ya?” dengan nada sedih. “Hei…kau ini
kenapa Sakura? Kok jadi sedih. Aku becanda tadi”
“Sasuke, aku tidak sedang becanda” kataku. “Sakura…jangan
terlalu memikirkan aku” “Apa maksudmu? Kenapa aku tidak boleh?” “jangan
berfikir negative Sakura, kau tau sebelum kita tersesat di dunia aneh ini kita
punya dunia masing-masingkan?” kata Sasuke. “Aku tau itu tidak usah kau katakan.
Dan sekarang aku mau pulang saja” lalu aku berlari tanpa arah ku dengar dari
jauh Sasuke memanggilku tapi tak ku hiraukan aku teru saja berlari sampai aku
tak tau di hadapanku ada jurang yang sangat dalam lalu aku jatuh kedalamnya.
“Aaaaaaaaa!!!!”
Aku segera bangun dari tidurku dan ternyata aku masih di
dalam ruang aneh ini. Gelap? Kenapa jadi gelap? Aku berjalan mencari saklar
lampu tapi aneh sekali lampunya mati. Lalu aku mendekat kea rah jendela lalu
aku buka tirainya, ruang itu pun terang oleh sinar matahari sore. Baru saja aku
bermimpi, oh ternyata aku tertidur di sini selama tiga jam tapi dalam mimpi itu…terasa
sangat lama sekali disitu aku mengenal Sasuke lalu aku menyukainya tapi Sasuke
mengatakan hal lain. Ternyata Sasuke tak pernah merasakan hal yang sama seperti
ku! Lalu aku lari meninggalkan Sasuke dengan rasa kecewa. Kenapa mimpiku terasa
sangat nyata dan baru saja aku tak sadar kalau aku habis menangis. Mimpi itu
sangat menyakitkan. Lalu aku segera pergi dari ruang itu, aku mengusap air
mataku lalu aku berdiri dan hendak pergi keluar tapi ada hal yang menghambat
kaki ku. Aku heran dengan dinding ruang itu bukankah tadi berwarna putih
bersih? Tapi dinding sebelah kanan itu berwarna jingga cerah langit-langitnya
pun berubah jadi biru cerah tapi dinding sebelah kiri itu terlihat kusam dan
warnanya pudar. Ruang ini benar-benar aneh. Bukan tapi ruang ini ajaib karena
ruang ini yang telah membuatku bertemu dengan sasuke, entahlah siapa Sasuke itu
tapi ruang ini juga membuatku merasakan rasa sedih dan kecewa yang selama ini
tidak pernah sama sekali aku rasakan. Aku segera keluar dari ruang ini sebelum
ketahuan mama, kemudian aku kunci rapat dan aku tidak akan membukanya lagi
sampai pada waktunya nanati. Setelah aku mengunci pintu itu, sepertinya aku
mengerti sesuatu yang membuat mama melarangku masuk ke ruang itu. aku memang
tak bisa melupakannya begitu saja tapi tidak apa-apa kalau hal ini sebagian
dari kisah hidup aku akan menjadi seorang yang kuat untuk tetap tersenyum.
Tak lama mama pulang dan membawakan kue coklat kesukaan ku. “Makasih ma, aku
sangat menyukainya” aku janji aku akan membuat mama bangga padaku. Dan aku akan
membuka kembali pintu ruang itu bersama-sama dengan mama.
OWARI~
Biasa
saja yah… yah karena semuanya memang
absurd.